Exototo  – Thom Haye Mengenang Kekalahan Telak 0-6 Indonesia dari Jepang, Ternyata Ini yang Terjadi

Thom Haye Mengenang Kekalahan Telak 0-6 Indonesia dari Jepang, Ternyata Ini yang Terjadi

Aksi Thom Haye bersama Timnas Indonesia pada laga di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (16/11) malam WIB. (c) Bagaskara Lazuardi

Bola.net – Timnas Indonesia menutup rangkaian Kualifikasi Piala Dunia 2026 di bulan Juni dengan dua hasil yang sangat kontras. Skuad Garuda berhasil meraih kemenangan krusial saat menjamu China di kandang sendiri.

Namun, hanya berselang beberapa hari, mereka justru harus menelan pil pahit. Bertandang ke markas Jepang, tim asuhan Patrick Kluivert dipaksa menyerah dengan skor telak 0-6.

Kekalahan besar ini sontak menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan para pendukung. Gelandang andalan Timnas Indonesia, Thom Haye, pun akhirnya angkat bicara mengenai situasi ini.

Pemain berusia 30 tahun itu membeberkan kondisi tim yang sebenarnya dan mengapa fokus mereka tidak sepenuhnya berada di laga melawan Jepang. Lantas, apa yang menjadi penyebab utama di balik hasil yang begitu jomplang tersebut?


1 dari 3 halaman

Misi Tuntas Lawan China

Misi Tuntas Lawan China

Timnas Indonesia merayakan gol Ole Romeny ke gawang Timnas China, Kamis (5/6/2025) (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Perlu diketahui, laga melawan China pada 5 Juni 2025 merupakan pertandingan kunci bagi Timnas Indonesia. Kemenangan menjadi harga mati untuk bisa mengamankan tiket ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Misi tersebut berhasil dituntaskan dengan sempurna di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Gol tunggal Ole Romeny dari titik putih sudah cukup untuk memastikan kemenangan 1-0 atas Dragon Teams.

Hasil itu membuat poin Indonesia menjadi 12 dan sudah tidak mungkin lagi terkejar oleh Bahrain. Oleh karena itu, laga pamungkas melawan Jepang pada 10 Juni 2025 sejatinya sudah tidak menentukan lagi bagi nasib Skuad Garuda.

2 dari 3 halaman

Kualitas dan Fokus yang Berbeda

Kualitas dan Fokus yang Berbeda

Gelandang Timnas Indonesia, Tho, Haye, saat pemanasan di laga lawan Australia, Selasa (10/9/2024). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Thom Haye dengan jujur mengakui bahwa atmosfer menjelang laga melawan Jepang terasa sangat berbeda. Ia menyebut bahwa fokus penuh seluruh tim memang telah tercurah untuk pertandingan melawan China.

Menurutnya, setelah target utama untuk lolos berhasil dicapai, laga melawan Jepang terasa sedikit aneh. Hal ini yang kemudian juga berpengaruh pada pendekatan tim di atas lapangan.

Thom Haye juga tidak menampik adanya perbedaan kualitas yang sangat besar antara kedua tim. Ia mengakui bahwa level permainan Jepang, yang merupakan langganan Piala Dunia, memang berada jauh di atas Indonesia.

“Ya, tentu saja rasanya sedikit aneh. Semua fokus tertuju pada pertandingan melawan China dan hasilnya sangat bagus,” ujar Thom Haye di podcast The Haye Way.

“Lalu kami tahu bahwa kami lolos ke babak keempat, tidak masalah finis di posisi ketiga atau keempat di grup,” lanjutnya.

“Kemudian, Anda tahu bahwa Anda harus bermain melawan Jepang, sebuah tim yang dengan mudah lolos ke Piala Dunia. Perbedaannya terlalu besar,” tegas Haye.

3 dari 3 halaman

Akhir Musim yang Aneh

Lebih jauh, gelandang berpengalaman ini juga menceritakan perasaan pribadinya mengenai laga tersebut. Baginya, terasa aneh harus memainkan sebuah pertandingan besar tepat di penghujung musim kompetisi yang panjang.

Biasanya, para pemain akan mengucapkan selamat tinggal kepada klub masing-masing setelah laga terakhir. Namun kali ini, semua pemain langsung berpencar ke tujuannya masing-masing setelah peluit akhir dibunyikan.

“Karena Anda memainkan laga setelah musim terakhir, sepanjang musim Anda sudah bermain dan berlatih. Dan biasanya Anda mengucapkan selamat tinggal pada klub, Anda mengucap selamat tinggal ke semua orang,” kenangnya.

“Sekarang Anda menyelesaikan pertandingan dan langsung setelah itu, semua pemain pergi ke tujuannya masing-masing. Jadi aneh mengakhiri musim seperti itu. Tentu, ini masih hasil yang bagus bagi kami karena lolos ke babak berikutnya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *