
Duel Timnas China vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Selasa (15/10/2024) (c) Dok. AFC
Bola.net – Timnas China memasuki fase krusial persiapan menghadapi dua laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pelatih Branko Ivankovic memilih pendekatan konservatif dengan mempertahankan formasi andalannya meski menuai kritik.
Wang Shangyuan dipastikan akan kembali berperan sebagai single pivot di lini tengah. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak yang menginginkan perubahan ke formasi double pivot untuk memperkuat pertahanan.
Di sisi lain, Wei Shihao menjadi sorotan setelah intens berlatih eksekusi set piece. Pelatih tampaknya ingin memaksimalkan peluang dari bola mati sebagai senjata alternatif.
Formasi Single Pivot yang Tak Berubah
Ivankovic tetap bersikukuh menggunakan formasi single pivot dengan Wang Shangyuan sebagai pengendali lini tengah. Padahal sebelumnya formasi ini sering dikritik karena rentan terhadap serangan lawan.
Kehadiran Yang Mingyang sebenarnya bisa menjadi solusi untuk beralih ke double pivot. Namun pelatih justru memposisikannya sebagai gelandang sayap yang memiliki tugas ganda.
Menurut laporan dari 163.com, pelatih Ivankovic memilih tak banyak mengubah lini tengah karena membutuhkan stabilitas. Dan sosok yang ia percaya dan dinilai memahami filosofinya adalah Wang Shangyuan.
Fokus pada Set Piece sebagai Senjata vs Indonesia
Wei Shihao menghabiskan waktu ekstra untuk berlatih eksekusi bola mati. Pemain berusia 28 tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam akurasi tendangan bebas.
Pelatih juga mengintensifkan latihan penyelesaian akhir untuk pemain-pemain tinggi seperti Zhang Yuning dan Prince Ming. Strategi ini diharapkan bisa memaksimalkan peluang dari sepak pojok atau umpan silang.
“Set piece bisa menjadi pembeda dalam pertandingan ketat,” ujar Ivankovic.
Stabilitas di Atas Eksperimen
Ivankovic memilih mempertahankan kiper utama Wang Dalei meski performanya fluktuatif. Pengalaman kiper veteran ini dianggap lebih penting daripada statistik terkini.
Keputusan pelatih menunjukkan preferensi pada stabilitas tim daripada perubahan radikal. Hanya sedikit modifikasi yang dilakukan, seperti penyesuaian posisi beberapa pemain.
Dengan waktu persiapan yang terbatas, pendekatan ini dinilai paling realistis untuk menghadapi laga penentuan. Timnas China berharap konsistensi taktik akan membuahkan hasil positif.
Apakah kesetiaannya pada formasi ini akan menuai hasil? Jawabannya segera terungkap dalam pertandingan melawan Indonesia. Simak terus perkembangannya hanya di Bola.net.