
Aksi Stefano Lilipaly dalam laga Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/2025). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Bola.net – Sinar pemain-pemain lokal kembali terpancar terang di laga penting Timnas Indonesia melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (5/6/2025).
Bertanding di hadapan puluhan ribu suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), skuad Garuda menang tipis 1-0 lewat gol penalti Ole Romeny.
Namun, sorotan justru mengarah pada kontribusi luar biasa para penggawa dari kompetisi domestik, Liga 1 yang mendapat kesempatan bermain dari Kluivert.
Pelatih kepala Patrick Kluivert membuktikan bahwa kepercayaannya terhadap talenta lokal bukan sekadar pelengkap. Sejumlah nama yang sehari-hari merumput di Liga 1 dipercaya tampil sejak menit pertama maupun sebagai impact player di babak kedua—dan semuanya tampil menggigit.
Berikut rapor penampilan mereka satu per satu selengkapnya.
Rizky Ridho – 8/10
Rizky Ridho dalam laga Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/2025). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Rizky Ridho kembali membuktikan bahwa dirinya pantas jadi pilihan utama di lini belakang Timnas. Meski Mees Hilgers tersedia, Patrick Kluivert memilih Ridho—dan itu terbukti sebagai keputusan tepat.
Statistiknya mencolok: dua sapuan, satu intersep, empat tekel sukses, dan lima kemenangan duel. Ia tampil tenang dan tegas dalam mengantisipasi serangan China yang cepat dan direct.
Yakob Sayuri – 7,5/10
Aksi Yakob Sayuri dalam laga Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/2025). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Beroperasi sebagai wingback kanan, Yakob menunjukkan disiplin tinggi dalam bertahan sekaligus ketajaman dalam membantu serangan. Tiga tekel bersih dan enam kemenangan duel menunjukkan agresivitasnya di lini belakang.
Kombinasinya dengan Egy dan Romeny di sisi kanan menjadi momok bagi pertahanan China. Mobilitas Yakob memberi keleluasaan bagi Timnas dalam mengembangkan serangan dari sayap.
Ricky Kambuaya – 9/10
Duel Indonesia vs China: Ricky Kambuaya vs Xu Haoyang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Gelandang enerjik ini menjadi pengubah permainan di lini tengah. Aksi individunya di babak pertama memaksa bek China melakukan pelanggaran di kotak penalti, yang kemudian menjadi satu-satunya gol dalam laga ini.
Kambuaya tampil dominan: satu umpan kunci, satu dribel sukses, satu tembakan tepat sasaran, dan enam kemenangan duel.
Kontrol tempo permainan yang ia tunjukkan membuatnya layak disebut sebagai pemain paling berpengaruh di laga ini.
Egy Maulana Vikri – 7,5/10
Aksi Egy Maulana Vikri dalam laga Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/2025). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Dipasang sebagai winger kanan, Egy tampil eksplosif dan penuh energi. Ia melepaskan dua tembakan dan menciptakan satu umpan kunci.
Meski tak mencetak gol, kehadirannya sangat terasa dalam transisi serangan. Kecepatannya serta kemampuannya membaca ruang membuatnya jadi ancaman nyata bagi pertahanan lawan.
Beckham Putra – 8/10
Beckham Putra dalam laga Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/2025). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Masuk di menit ke-74 menggantikan Yakob Sayuri, Beckham langsung memberi warna baru. Ia menciptakan satu peluang emas yang nyaris menjadi assist untuk Kevin Diks.
Tiga kemenangan duel dan satu umpan kunci dalam waktu singkat menunjukkan betapa tajamnya insting menyerang pemain muda ini. Kehadirannya memperlihatkan betapa pentingnya kedalaman skuad Timnas.
Stefano Lilipaly dan Ramadhan Sananta – 7/10
Aksi Stefano Lilipaly dalam laga Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/2025). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi
Meski hanya tampil di penghujung laga, Lilipaly tampil efisien. Ia membantu menjaga aliran bola tetap mengalir lancar dan ikut menenangkan tempo permainan saat China mulai menekan.
Kehadirannya memberi pengalaman dan kontrol tambahan di lini tengah ketika pertandingan memasuki fase krusial.
Sementara itu, Sananta tak banyak mendapat peluang untuk mencetak gol, tetapi perannya dalam pressing sangat krusial.
Sananta memberi tekanan konstan kepada bek lawan, memaksa China tidak nyaman dalam membangun serangan dari belakang.