
Thom Haye merayakan golnya ke gawang Timnas Filipina, Selasa (11/6/2024) (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan
Bola.net – Perjuangan Timnas Indonesia untuk meraih mimpi tampil di Piala Dunia 2026 akan memasuki babak penentuan. Skuad Garuda kini tinggal selangkah lagi dari sejarah besar tersebut.
Namun, jalan terjal langsung menghadang di babak keempat kualifikasi zona Asia yang akan digelar Oktober mendatang. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah membuat sebuah keputusan yang mengundang sorotan tajam.
Pasalnya, AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah babak krusial ini. Padahal, kedua negara tersebut juga merupakan tim peserta yang akan bersaing memperebutkan tiket ke Piala Dunia.
Keputusan ini tentu menimbulkan pertanyaan besar mengenai asas keadilan bagi tim lain, termasuk Indonesia. Lantas, bagaimana sang jenderal lapangan tengah, Thom Haye, menanggapi situasi yang berpotensi merugikan ini?
Keputusan Kontroversial AFC
Perlu diketahui, babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan diikuti oleh enam tim. Keenam negara tersebut adalah Indonesia, Arab Saudi, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman.
AFC memutuskan bahwa babak ini akan digelar dengan format terpusat di Arab Saudi dan Qatar. Keputusan inilah yang kemudian memicu kontroversi dan menjadi perbincangan hangat.
Sebelumnya, empat negara peserta di luar tuan rumah, termasuk Indonesia, telah menyuarakan aspirasi mereka. Keempat negara tersebut mendorong agar babak penentuan ini digelar di tempat yang netral.
Tujuannya jelas, yakni untuk menghindari adanya keuntungan sepihak bagi tim yang berstatus sebagai tuan rumah. Sayangnya, desakan tersebut tampaknya tidak didengarkan oleh AFC.
Respon Kalem Sang Jenderal Lapangan Tengah
Menghadapi situasi yang kurang ideal ini, gelandang andalan Timnas Indonesia, Thom Haye, memilih untuk memberikan respons yang sangat tenang dan terukur. Ia enggan berspekulasi lebih jauh mengenai peluang timnya saat ini.
Pemain berusia 30 tahun itu merasa bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membuat prediksi. Menurutnya, semua gambaran baru akan terlihat jelas setelah pengundian grup dilakukan.
Haye menegaskan bahwa ia baru bisa memberikan komentar yang lebih mendalam setelah mengetahui siapa lawan yang akan dihadapi. Drawing sendiri baru akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 17 Juli mendatang.
“Saya pikir saat ini jawabannya adalah: kita lihat nanti,” ujar Haye dalam podcast The Haye Way.
“Karena tentunya kami harus menunggu hasil undian, dari situ kita baru tahu lawan yang akan kita hadapi dan bermain di mana. Jadi mungkin kami bisa berbicara lebih mendalam saat waktunya lebih dekat,” sambungnya.
Ogah Incar Peringkat Dua
Meskipun memberikan respons yang kalem, jangan salah sangka dengan ambisi Thom Haye. Di balik ketenangannya, ia menyimpan sebuah target yang sangat tinggi untuk Timnas Indonesia.
Seperti yang diketahui, hanya juara grup yang akan mendapatkan tiket lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Sementara itu, tim peringkat kedua harus melalui babak playoff yang lebih panjang dan rumit.
Dengan format tersebut, Haye secara tegas menyatakan bahwa Skuad Garuda harus membidik target tertinggi. Ia sama sekali tidak ingin timnya hanya mengincar posisi peringkat kedua.
Baginya, pola pikir untuk menjadi yang terbaik harus ditanamkan sejak awal.
“Saya tidak ingin memikirkan untuk merebut peringkat kedua. Kita harus mengincar peringkat pertama,” tegas Haye.