
Rafael Struick dan para pemain Timnas Indonesia pada sesi latihan di Bali United Training Center (c) Timnas Indonesia
Bola.net – Ada yang berbeda dari sosok Rafael Struick saat mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia di Bali jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tampilan fisik pemain berusia 22 tahun itu tidak lagi seperti periode sebelumnya.
Perubahan mencolok bukan pada gaya rambut atau perlengkapan barunya, melainkan transformasi fisik yang kini terlihat jauh lebih berotot dan atletis.
Struick tak lagi identik dengan tubuh kurus dan gaya lari lemas yang sempat jadi bahan candaan warganet. Julukan ‘El Klemer’, yang melekat karena gestur tubuhnya yang dianggap kurang bertenaga, kini tinggal kenangan.
Penyerang berusia 22 tahun tersebut tampil dengan postur yang lebih kekar, menunjukkan peningkatan signifikan dalam aspek fisik. Dari El Klemer, publik kini menjulukinya sebagai ‘El Kekar’.
Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Transformasi El Klemer
Transformasi ini tentu bukan hasil instan. Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa Struick menjalani program latihan fisik tambahan. Ia disebut lebih serius membentuk fisiknya agar mampu bersaing di level internasional.
Perubahan ini menjadi modal penting bagi Struick untuk kembali menunjukkan kapasitasnya bersama Timnas Indonesia. Ia sempat diragukan saat pertama kali berseragam Garuda. Meski punya teknik dan naluri menyerang yang menjanjikan, gaya mainnya dianggap kurang agresif dan mudah kehilangan bola dalam duel fisik.
Tak heran jika dulu julukan El Klemer sempat populer sebagai sindiran khas netizen Indonesia untuk menggambarkan tampilannya yang dinilai kurang bertenaga.
Namun kini, Struick menunjukkan versi terbaik dirinya. Di TC Bali, bahunya tampak lebih bidang, otot lengannya terlihat lebih padat, dan bahasa tubuhnya mencerminkan rasa percaya diri yang lebih tinggi.
Siap Ambil Peran Saat Tim Butuh
Rafael Struick dan para pemain Timnas Indonesia pada sesi latihan di Bali United Training Center (c) Timnas Indonesia
Transformasi fisik ini tentu menjadi kabar baik jelang laga penting melawan China pada 5 Juni mendatang. Dengan absennya Ragnar Oratmangoen dan Marselino Ferdinan, Struick berpeluang mengisi posisi di lini depan. Ketajaman dan kekuatan fisik jelas akan jadi nilai plus bagi pelatih Shin Tae-yong.
Menariknya, perubahan besar ini terjadi saat Struick sedang berstatus tanpa klub. Setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Brisbane Roar di akhir musim A-League 2024/2025, Struick memilih untuk tidak larut dalam kekecewaan. Sebaliknya, ia memanfaatkan waktu jeda untuk memperbaiki diri secara fisik dan mental.
Tak Lagi Sama Seperti Dulu
Julukan El Klemer tampaknya tak lagi relevan. Struick kini dikenal dengan label baru: El Kekar. Pertanyaannya, apakah tubuh kekarnya akan diimbangi dengan performa gemilang di atas lapangan?
Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun satu hal yang pasti: Rafael Struick bukan lagi pemain yang sama seperti dulu. Ia telah berkembang dan siap memberikan kontribusi lebih besar untuk Timnas Indonesia.